- A. Pengertian Micro Teaching
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang. Hal tersebut diungkap oleh Cooper dan Allen, 1971.
Konsep pengajaran mikro (micro-teaching) dilandasi oleh pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
- Pengajaran yang nyata (dilaksanakan dalam bentuk yang sebenarnya) tetapi berkonsep mini.
- Latihan terpusat pada keterampilan dasar mengajar, mempergunakan informasi dan pengetahuan tentang tingkat belajar siswa sebagai umpan balik terhadap kemampuan calon guru/dosen.
- Pengajaran dilaksanakan bagi para siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda dan berdasarkan pada kemampuan intelektual kelompok usia tertentu.
- Pengontrolan secara ketat terhadap lingkungan latihan yang diselenggarakan dalam laboratorium micro – teaching.
- Pengadaan low-threat-situation untuk memudahkan calon guru/dosen mempelajari keterampilan mengajar.
- Penyediaan low-risk-situation yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif dalam pengajaran,
- Penyediaan kesempatan latihan ulang dan pengaturan distribusi latihan dalam jangka waktu tertentu.
- Cooper dan Allen (1971), mendefinisikan “pengajaran mikro (micro-teaching) adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang”.
- Mc. Laughlin dan moulton (1975) mendefinisikan “micro teaching is a performance training method designed to isolated the component part of teaching process, so that the trainee can master each component one by one in a simplified teaching situation”.
- Waskito (1977) mendefinisikan “micro teaching adalah suatu metode belajar mengajar atas dasar performance yang tekniknya dengan cara mengisolasikan komponen – komponen proses belajar mengajar sehingga calon guru dapat menguasai setiap komponen satu per satu dalam situasi yang disedrhanakan atau dikecilkan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar